Selasa, 19 Januari 2016
BOM TEROR SARINAH MASIH JADI MISERI ? INILAH JAWABAN NYA
Gentaloka.com ~ Aksi terorisme di kawasan Sarinah, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1) lalu, menambah daftar serangan teroris di tanah air. Para pelaku yang diketahui memiliki hubungan dengan ISIS itu sempat meledakkan bom bunuh diri di dalam Starbucks dan di pos polisi dekat Sarinah.
Mereka juga memberondongkan peluru kepada polisi yang ada di lokasi. Namun, kebrutalan mereka dengan cepat bisa ditangani Polri yakni dalam empat jam penanganan.
Akibat peristiwa itu, tujuh orang tewas yang terdiri dari lima pelaku dan dua warga sipil. Sementara, 24 orang luka dan harus mendapat perawatan di rumah sakit.
Usai kejadian, Polri langsung tancap gas berusaha mengungkap aksi teror tersebut. Namun masih ada sejumlah hal yang masih menjadi misteri terkait teror tersebut.
Berikut ulasannya seperti dirangkum merdeka.com;
1.Orang-orang yang membantu pelaku
Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti mengaku sudah menginstruksikan anak buahnya untuk memburu kelompok radikal yang melakukan aksi teror di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat. Kapolri meyakini ada orang yang membantu memfasilitasi lima pelaku peledakan bom dan penembakan di Sarinah.
"Pasti ada orang-orang yang membantu siapa yang memfasilitasi dan sebagainya, tentu semua yang terkait harus dilakukan pengejaran untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata Kapolri di RS Polri, Kramat Jati, jakarta, Jumat (15/1).
Terkait pelaku yang disebut-sebut sebagai jaringan ISIS, Kapolri tidak membantahnya. Badrodin juga menyebut sudah mengetahui adanya komunikasi antara pelaku teror di Jakarta dengan di Suriah.
"Dalam aksi baku tembak kemarin. Terakhir kita bisa mendeteksi komunikasi mereka, mereka masih ada di Suriah," ucapnya.
2.Identitas para pelaku
Dari tujuh korban tewas, terdapat lima pelaku peledakan dan penembakan di Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis lalu. Jenazah mereka saat ini berada di Rumah Sakit Kepolisian Pusat RS Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diidentifikasi.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan pria berbaju hitam dengan menggunakan topi dan membawa pistol yang melakukan penembakan dan tertangkap kamera wartawan di tengah Jalan MH Husni Thamrin diketahui bernama Afif. Afif pernah ikut pelatihan di Aceh.
"Yang tewas pakai topi hitam dan pakai kaos hitam, bawa ransel itu pelaku namanya Afif itu yang ditangkap di Aceh," kata Badrodin kepada wartawan usai salat jumat di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (15/1).
Jenderal bintang empat ini menegaskan, Afif dihukum penjara lantaran ikut pelatihan gerakan radikal di Aceh. "Dia pernah ikut kegiatan (pelatihan) gerakan radikal di Aceh," katanya singkat.
Sementara untuk pelaku lainnya, Kapolri menyatakan masih dilakukan identifikasi. "Sedang dilakukan penyelidikan yang pelaku mana yang bukan yang mana. Tentu kita tidak hanya bisa mengandalkan visual saja, perlu ada tes yang kita lakukan. Supaya sama dengan standar yang ada. Tidak hanya ada satu sumber saja. Tetapi kita bisa mintakan nanti DVI untuk mempertegas agar tidak terjadi adanya kesalahan," ujar Kapolri di RS Polri, Kramat Jati, kemarin.
3.Pelaku teror datang ke Sarinah naik Gran Max
Lima pelaku terorisme Sarinah, Jakarta Pusat, dikabarkan mendatangi lokasi dengan menggunakan sebuah mobil Grand Max berpelat D (Plat Bandung). Menanggapi hal tersebut, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian belum bisa banyak berkomentar.
"Belum ada. Sedang kami selidiki," singkat Tito, di Polda Metro Jaya, Jumat (15/1).
Tito pun langsung membahas tentang olah TKP pasca kejadian terorisme tersebut. Menurutnya semua sudah berjalan dengan baik dan normal kembali.
4.Bahrun Naim
Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian menyebutkan Bahrun Na'im adalah orang yang paling bertanggung jawab dalam serangan teror di Sarinah, Jakarta. Bahrum diyakini memiliki ambisi besar untuk merebut kepercayaan dari pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Bagdadi untuk memimpin kawasan Asia Tenggara.
Lelaki yang dilaporkan hilang sejak 2015 ini diyakini bergabung dengan ISIS dan bersembunyi di ibu kota Raqqa, Suriah. Dia pernah ditangkap petugas Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Rabu 10 November 2010 lalu, di rumah kontrakannya di kampung Mertrodanan RT 02/03 Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, karena diduga terkait kasus terorisme.
Bahrun dikenal berprofesi sebagai teknisi komputer dan internet. Dalam penangkapan tersebut juga diamankan dua kotak amunisi jenis peluru AK 349, enam CPU, sarung senjata api, satu laptop, sejumlah keping CD, serta buku-buku.
Setelah diproses hukum, Bahrun divonis penjara selama 2,5 tahun oleh Pengadilan Negeri Solo. Dia terbukti melanggar Undang-Undang Darurat Darurat Nomor 12 tahun 1951 tentang kepemilikan senjata api dan bahan peledak.
Nama Bahrun kembali mencuat pada medio Maret 2015. Saat itu, Siti Lestari, mahasiswi semester akhir Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Solo, dilaporkan hilang. Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan, wanita asal Kabupaten Demak tersebut dibawa calon suaminya bernama Bahrun Naim, ke Suriah.
5.Teror Sarinah dan detonator hilang di Riau
Teror ledakan bom dan penembakan di kawasan Sarinah diduga ada kaitannya dengan hilangnya 1.307 bahan peledak dan detonator milik PT RBH di Desa Kelesa, Kecamatan Siberida, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau. Bahan peledak itu disimpan di gudang perusahaan batu bara sudah vakum itu.
Pencuri yang masuk dengan cara menjebol ventilasi itu membobol tiga gudang, yaitu gudang bahan peledak Amonium Nitrat, gudang berisi detonator, dan gudang berisi dinamit. Barang-barang yang hilang di antaranya electric detonator 332 buah, dan detonator sebanyak 975 buah.
Namun, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memastikan aksi teror yang dilakukan kelompok pimpinan Bahrun Naim ini tidak ada kaitannya dengan hilangnya bahan peledak.
"Tidak ada kaitannya dengan hilangnya detonator di Riau," ujar Kapolri Badrodin Haiti di RS Polri, Kramat Jati, jakarta, Jumat (15/1).
Sumber: Merdeka.com
SURAT BALASAN DARI ISIS UNTUK INDONESIA MENGERIKAN
Kamu pastinya sudah membaca surat terbuka untuk ISIS yang ditulis oleh netizen blogger Indonesia, Denny Siregar yang dituangkan dalam blognya pada 15 Januari 2016 yang lalu, kan?
Nah, kali ini dalam blognya dennysiregar.com , Denny mengatakan bahwa pascatragedi ledakan di Sarinah, sebuah telegram langsung dari pemimpin tertinggi ISIS Abu Bakar Al Baghdadi, secara rahasia berhasil dibongkar.
Telegram itu ditujukan kepada Abu Wardah yang dikenal dengan nama Santoso. Katanya sih Denny berhasil menerjemahkan dari Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia. Wah, seperti apa sih suratnya? Yuk baca bareng, seperti yang sudah dikutip langsung dari blognya mas deny siregar, Senin (18/1)
SURAT BALASAN DARI PEMIMPIN ISIS
Pemimpin ISIS menulis : Gerakan teror yang dilancarkan di Jakarta sebagai pemanasan untuk mengembangkan khilafah Daulah Islamiyah ternyata gagal di awal. Saya meminta pada kelompok di Indonesia untuk menata ulang pola serangan dengan baik, supaya kesuksesan daulah Islamiyah di Indonesia berhasil setahap demi setahap.
Saya tidak tahu apa penyebab kegagalan itu. Tetapi dari media sosial yang saya dapatkan ternyata orang Indonesia tidak takut dengan ISIS. Malah mereka mengejek kita dengan memanggil Sis.
Memangnya kita dagang online apa ?
“Sis, cek harga di inbox… PM, ya say….”
Saya tahu itu, karena dulu saya jualan online. Malah re-seller saya sudah 12 orang. Ah, maaf saya ngelantur. Terkadang memori lama memang mengasyikkan.
Kembali pada pokok permasalahan. Data yang masuk kepada kami kurang akurat. Indonesia ternyata bukan Prancis. Kami melihat orang Indonesia tidak ada takutnya. Malah ketika tembak-tembakan, masih ada yang jual sate segala. Ini teror apa pasar kaget?
Coba di teliti ulang. Data yang masuk kepada kami di pusat, orang Indonesia hanya takut pada satu hal, yaitu emak-emak naik motor matic karena seinnya ke kanan, dia-nya ke kiri. Ini bisa menjadi masukan bagus. Strategi berikutnya kita akan menyamar jadi emak2 naik motor matic. Coba telusuri bagaimana caranya dan infokan ke kami.
Kegagalan kemarin sangat mengecewakan. Kenapa kalian tidak mampu membunuh banyak orang ? Saya sempat mau kirimkan Boko Haram menggantikan posisi kalian. Hanya saja ada staf saya yang mengingatkan, di Indonesia harus dapat sertifikat dari MUI dulu baru halal. Ini maksudnya apaan ? Masak namanya berubah jadi Boko Halal ? Kami memang salah mengira bahwa Indonesia mudah ditaklukkan.
Ketika sedang santai, saya membaca lagi komik Asterix. Ternyata Indonesia itu mirip Desa Galia. Sejarahnya memang bangsa Indonesia keturunan dari Kerajaan Majapahit atau dulu dikenal dengan nama Majapahitix. Di sana pasti ada ramuan ajaib. Mereka meminum ramuan yang dulu dibuat dukun Panoramix.
Coba teliti lagi, saya dengar di sana ada beberapa orang yang perlu diwaspadai. Data yang saya dapat, namanya Fadli Zonix, Fahri Hamzahix, dan Nikita Mirzanix. Yang terakhir itu wanita. Dia sekali operasi mahal bayarannya, sekitar 60 juta. Dekati dia dan tawar, bisa tidak diskon 20%, ini sudah dekat mau lebaran.
Saya juga mendapat surat cinta dari yang bernama Denny Siregar. Dia sebut2 dalam suratnya Sumber Kencono, Kopaja dan Metromini. Kedengarannya menakutkan sekali. Mereka terbiasa diteror dengan itu sampai sudah tidak takut lagi. Saya tidak bisa menemukan padanan kata yang tepat dalam bahasa arab “Rapat belakang.. Tareeek…” Tolong saya dibantu menterjemahkan. Siapa tahu itu senjata rahasia. Yang berikut saya akan pakai bahasa sandi supaya telegram ini tidak bocor.
( Santoso.. So… Aku Suroto, so.. Nang arab ae jenengku Abu bakar al-Baghdadi. Aku iki wong Jowo, podo karo awakmu so.. Yak opo kabare Birin? Sek ngangon kambing? Gabung ae karo awakmu, So.. Lumayan, de’e oleh penghasilan. Sakno, so… Emak’e wis mati.. ) Semoga bahasa sandi itu tidak bisa diterjemahkan semisal telegram ini bocor. Saya lanjutkan kembali.
Susun kembali pola serangan dengan baik. Kemarin itu polanya 4-3-3. Coba 3-6-1 atau 3-5-2. Kurangi bek-nya, perkuat pertahanan di tengah. Gelandang kiri jangan selalu kosong. Tolong kode ini dipahami dengan baik.
Saya rasa cukup telegram ini dan kalau sudah selesai dibaca, telegram ini akan hancur sendiri. Iya, saya niru film Mission Impossible. Kalau gak hancur, bisa dibakar pake korek api. Tetap semangat berjuang saudaraku. Semoga cepat terlaksana janji Tuhan untuk memberikan kita 72 bidadari. Tegakkan khilafah! Tegakkan khilafah! Big Hug and Love, Abu bakar al-Baghdadi. Nb : So, awakmu isok ngguyu karo split ? Aku kok ora isok ya, so ? Bokongku suwek.
Kkkk....sangat mengerikan balasannya....just tuk ngakakkk....
NETIZEN PUN DIBUAT TERPINGKAL PINGKAL
TAK ADA TEMPAT BAGI ISIS DI INDONESIA
NKRI HARGA MATI...!!!
Sumber: SuaraNetizen.com
Sabtu, 16 Januari 2016
7 TIPS CARA BERMAIN CLASH OF CLANS DENGAN BENAR YANG BELUM BANYAK DIKETAHUI PEMAINNYA
![7 Tips Clash of Clans yang Belum Banyak Diketahui Pemainnya](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/1380/600/tips/2015/05/06/coc-banner.jpeg)
Clash of Clans bisa disebut sebagai games Androidterpopuler saat ini. Sudah lebih dari 100 juta unduhan yang terjadi hingga sekarang, ditambah lagi dengan dukungan berbagai model device, seperti Android, iPhone dan iPad, membuat namanya semakin tenar.
Namun, dari 100 juta Clasher (sebutan untuk pemain Clash of Clans), tidak semuanya tau bagaimana cara bermain Clash of Clans yang baik dan benar, bahkan banyak di antara mereka yang gagal dalam membangun pertahanan untuk desa-nya.
Nah, pada kesempatan kali ini JalanTikus ingin berbagi beberapa tips yang umumnya belum banyak diketahui oleh banyak pemain Clash of Clans, tips ini akan banyak membantu kamu dalammembuat sebuah Village yang kuat.
7 TIPS CARA BERMAIN CLASH OF CLANS DENGAN BENAR YANG BELUM BANYAK DIKETAHUI PEMAINNYA
1. Jangan Terlalu Buru-buru Upgrade Town Hall
![](https://jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/06/coc-hack.jpeg)
Karena jika kamu memaksakan diri untuk naik ke Town Hall lebih tinggi namun defense kamu masih level bawah, maka kamu akan sangat mudah diserang, dan dengan otomatis base kamu akan jadi tidak berarti. Clasher seperti ini banyak disebut sebagai Prematur Player.
2. Simpan Gems, Jangan Digunakan Kalau Tidak Penting
![](https://jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/06/coc-hack2.jpeg)
Itulah Clash of Clans, permainan yang didesain bukan untuk dimainkan seharian berturut-turut, rileks, cari kegiatan lain untuk mengisi waktu luang sambil menunggu proses kontruksi selesai.
Saran Pemakaian Gems:
![](https://jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/06/coc-hack3.jpeg)
3. Ketika Kamu Diserang, Jangan Langsung Menyerang Balik
![](https://jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/06/coc-hack4.jpeg)
Perhatikan:
- Apa yang penyerang incar? Town Hall atau hanya Sekedar Farming?
- Seberapa banyak Troops yang dikeluarkan?
- Sisi penyerangan dimulai dari mana?
Setelah kamu menganalisa ketiga hal tersebut, buatlah kesimpulan tentang apa yang harus kamu lakukan terhadap formasi base kamu, lakukan perbaikan sesegera mungkin.
4. Shield Masih Panjang? Jangan Nyerang Dulu
![](https://jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/06/coc-hack5.jpeg)
Sebaiknya, gunakan waktu aman tersebut untuk mengoptimalkan konstruksi dan produksi kamu, seperti membenahi formasi hingga melakukan upgrade senjata, seperti Mortar, Bomb Canon, Archer Tower, atau Wizard Tower.
5. Belajar Untuk Membuat Formasi Base yang Kuat
![](https://jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/06/coc-hack6.jpeg)
Memang sih, membuat formasi yang bagus dan kuat membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Tapi, efek dari usaha kamu tersebut tentu akan membuahkan hasil yang maksimal pada Village kamu.
6. Hati-hati Terhadap Cheat dan Hacks, Itu PALSU!
![](https://jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/07/coc-cheat.jpeg)
Padahal, di balik itu semua ada kebohongan yang nyata. Biasanya, setelah mengisi nominal, kamu akan diminta untuk mengikuti survey yang bisa dibilang tidak jelas, dan yang parahnya lagi akun Clash of Clans kamu bisa kena banned.
7. Jangan Asal Nyerang, Pelajari Dulu Caranya
![](https://jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/06/coc-hack7.jpeg)
Padahal, sebelum menyerang lebih baik tentukan strategi yang akan digunakan, mana Troops yang akan kamu gunakan untuk bertahan, dan Troops mana yang kamu gunakan untuk menyerang.
Gimana menurut kamu tips-tips di atas? Menarik bukan? Kalau kamu memiliki tips menarik lainnya, jangan sungkan untuk berbagi bersama pembaca lainnya. Kirim lewat komentar di bawah ya
KUMPULAN BASE TH7 WAR,FARMING,TROPHY,HYBRID TERBARU 2016
Town Hall 7 adalah Town Hall yang dibangun dengan biaya 1.200.000 Gold selama 6 hari. Pada saat kamu berhasil menyelesaikan bangunan Town Hall 7, kamu akan mendapatkan 720 Experience (exp). Town Hall 7 ini akan memiliki hitpoints (darah) sebesar 3.200 dan mempunyai batas maksimum bangunan yang didapat sebanyak 56 unit.
Di sini saya sudah merangkum berbagai jenis formasi base dari clashofclansbuilder yang bisa digunakan untuk Town Hall 7. Susunan formasi (layout) base Town Hall 7 ini memiliki beberapa tipe. Tipe-tipe base Town Hall 7 antara lain:
- Base town hall 7 Farming
- Base town hall 7 Defense/Trophy
- Base town hall 7 Hybrid
- Base town hall 7 Clan War
Base TH 7 Farming
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/farming-th7-1.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/farming-th7-2.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/farming-th7-3.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/farming-th7-4.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/farming-th7-5.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/farming-th7-6.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/farming-th7-7.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/farming-th7-8.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/farming-th7-9.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/farming-th7-10.jpeg)
Base TH 7 Defense Trophy
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/defense-th7-5.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/defense-th7-6.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/defense-th7-7.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/defense-th7-8.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/defense-th7-9.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/defense-th7-10.jpeg)
![base-defense-coc-th-7-1](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-defense-coc-th-7-1.jpeg)
![base-defense-coc-th-7-2](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-defense-coc-th-7-2.jpeg)
![base-defense-coc-th-7-3](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-defense-coc-th-7-3.jpeg)
![base-defense-coc-th-7-4](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-defense-coc-th-7-4.jpeg)
![base-defense-coc-th-7-5](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-defense-coc-th-7-5.jpeg)
![base-defense-coc-th-7-6](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-defense-coc-th-7-6.jpeg)
![base-defense-coc-th-7-7](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-defense-coc-th-7-7.jpeg)
![base-defense-coc-th-7-8](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-defense-coc-th-7-8.jpeg)
![base-defense-coc-th-7-9](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-defense-coc-th-7-9.jpeg)
![base-defense-coc-th-7-10](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-defense-coc-th-7-10.jpeg)
![base-defense-coc-th-7-11](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-defense-coc-th-7-11.jpeg)
![base-defense-coc-th-7-12](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-defense-coc-th-7-12.jpeg)
![base-defense-coc-th-7-13](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-defense-coc-th-7-13.jpeg)
![base-defense-coc-th-7-14](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-defense-coc-th-7-14.jpeg)
![base-defense-coc-th-7-15](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-defense-coc-th-7-15.jpeg)
![base-defense-coc-th-7-16](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-defense-coc-th-7-16.jpeg)
![base-defense-coc-th-7-17](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-defense-coc-th-7-17.jpeg)
![base-defense-coc-th-7-18](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-defense-coc-th-7-18.jpeg)
![base-defense-coc-th-7-19](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-defense-coc-th-7-19.jpeg)
![base-defense-coc-th-7-20](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-defense-coc-th-7-20.jpeg)
![base-defense-coc-th-7-21](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-defense-coc-th-7-21.jpeg)
![base-defense-coc-th-7-22](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-defense-coc-th-7-22.jpeg)
![base-defense-coc-th-7-23](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-defense-coc-th-7-23.jpeg)
![base-defense-coc-th-7-24](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-defense-coc-th-7-24.jpeg)
![base-defense-coc-th-7-25](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-defense-coc-th-7-25.jpeg)
![base-defense-coc-th-7-26](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-defense-coc-th-7-26.jpeg)
![base-defense-coc-th-7-27](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-defense-coc-th-7-27.jpeg)
![base-defense-coc-th-7-28](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-defense-coc-th-7-28.jpeg)
![base-defense-coc-th-7-29](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-defense-coc-th-7-29.jpeg)
![base-defense-coc-th-7-30](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-defense-coc-th-7-30.jpeg)
Base TH 7 Hybrid
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/hybrid-th7-1.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/hybrid-th7-2.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/hybrid-th7-3.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/hybrid-th7-4.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/hybrid-th7-5.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/hybrid-th7-6.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/hybrid-th7-7.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/hybrid-th7-8.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/hybrid-th7-9.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/hybrid-th7-10.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/hybrid-th7-11.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/hybrid-th7-12.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/hybrid-th7-13.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/hybrid-th7-14.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/hybrid-th7-15.jpeg)
![base-hybrid-coc-th-7-1](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-hybrid-coc-th-7-1.jpeg)
![base-hybrid-coc-th-7-2](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-hybrid-coc-th-7-2.jpeg)
![base-hybrid-coc-th-7-3](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-hybrid-coc-th-7-3.jpeg)
![base-hybrid-coc-th-7-4](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-hybrid-coc-th-7-4.jpeg)
![base-hybrid-coc-th-7-5](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-hybrid-coc-th-7-5.jpeg)
![base-hybrid-coc-th-7-6](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-hybrid-coc-th-7-6.jpeg)
![base-hybrid-coc-th-7-7](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-hybrid-coc-th-7-7.jpeg)
![base-hybrid-coc-th-7-8](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-hybrid-coc-th-7-8.jpeg)
![base-hybrid-coc-th-7-9](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-hybrid-coc-th-7-9.jpeg)
![base-hybrid-coc-th-7-10](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-hybrid-coc-th-7-10.jpeg)
![base-hybrid-coc-th-7-11](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-hybrid-coc-th-7-11.jpeg)
![base-hybrid-coc-th-7-12](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-hybrid-coc-th-7-12.jpeg)
![base-hybrid-coc-th-7-13](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-hybrid-coc-th-7-13.jpeg)
![base-hybrid-coc-th-7-14](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-hybrid-coc-th-7-14.jpeg)
![base-hybrid-coc-th-7-15](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-hybrid-coc-th-7-15.jpeg)
![base-hybrid-coc-th-7-16](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-hybrid-coc-th-7-16.jpeg)
![base-hybrid-coc-th-7-17](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-hybrid-coc-th-7-17.jpeg)
![base-hybrid-coc-th-7-18](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-hybrid-coc-th-7-18.jpeg)
![base-hybrid-coc-th-7-19](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-hybrid-coc-th-7-19.jpeg)
![base-hybrid-coc-th-7-20](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-hybrid-coc-th-7-20.jpeg)
![base-hybrid-coc-th-7-21](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-hybrid-coc-th-7-21.jpeg)
![base-hybrid-coc-th-7-22](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-hybrid-coc-th-7-22.jpeg)
![base-hybrid-coc-th-7-23](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-hybrid-coc-th-7-23.jpeg)
![base-hybrid-coc-th-7-24](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-hybrid-coc-th-7-24.jpeg)
![base-hybrid-coc-th-7-25](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-hybrid-coc-th-7-25.jpeg)
![base-hybrid-coc-th-7-26](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-hybrid-coc-th-7-26.jpeg)
![base-hybrid-coc-th-7-27](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-hybrid-coc-th-7-27.jpeg)
![base-hybrid-coc-th-7-28](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-hybrid-coc-th-7-28.jpeg)
![base-hybrid-coc-th-7-29](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-hybrid-coc-th-7-29.jpeg)
![base-hybrid-coc-th-7-30](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-hybrid-coc-th-7-30.jpeg)
Base TH 7 Clan War
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/clan-war-th7-1.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/clan-war-th7-2.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/clan-war-th7-3.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/clan-war-th7-4.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/clan-war-th7-5.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/clan-war-th7-6.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/clan-war-th7-7.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/clan-war-th7-8.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/clan-war-th7-9.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/clan-war-th7-10.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/clan-war-th7-11.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/clan-war-th7-12.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/clan-war-th7-13.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/clan-war-th7-14.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/clan-war-th7-15.jpeg)
![](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/05/18/clan-war-th7-16.jpeg)
![base-war-coc-th-7-1](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-war-coc-th-7-1.jpeg)
![base-war-coc-th-7-2](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-war-coc-th-7-2.jpeg)
![base-war-coc-th-7-3](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-war-coc-th-7-3.jpeg)
![base-war-coc-th-7-4](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-war-coc-th-7-4.jpeg)
![base-war-coc-th-7-5](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-war-coc-th-7-5.jpeg)
![base-war-coc-th-7-6](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-war-coc-th-7-6.jpeg)
![base-war-coc-th-7-7](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-war-coc-th-7-7.jpeg)
![base-war-coc-th-7-8](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-war-coc-th-7-8.jpeg)
![base-war-coc-th-7-9](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-war-coc-th-7-9.jpeg)
![base-war-coc-th-7-10](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-war-coc-th-7-10.jpeg)
![base-war-coc-th-7-11](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-war-coc-th-7-11.jpeg)
![base-war-coc-th-7-12](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-war-coc-th-7-12.jpeg)
![base-war-coc-th-7-13](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-war-coc-th-7-13.jpeg)
![base-war-coc-th-7-14](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-war-coc-th-7-14.jpeg)
![base-war-coc-th-7-15](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-war-coc-th-7-15.jpeg)
![base-war-coc-th-7-16](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-war-coc-th-7-16.jpeg)
![base-war-coc-th-7-17](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-war-coc-th-7-17.jpeg)
![base-war-coc-th-7-18](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-war-coc-th-7-18.jpeg)
![base-war-coc-th-7-19](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-war-coc-th-7-19.jpeg)
![base-war-coc-th-7-20](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-war-coc-th-7-20.jpeg)
![base-war-coc-th-7-21](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-war-coc-th-7-21.jpeg)
![base-war-coc-th-7-22](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-war-coc-th-7-22.jpeg)
![base-war-coc-th-7-23](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-war-coc-th-7-23.jpeg)
![base-war-coc-th-7-24](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-war-coc-th-7-24.jpeg)
![base-war-coc-th-7-25](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-war-coc-th-7-25.jpeg)
![base-war-coc-th-7-26](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-war-coc-th-7-26.jpeg)
![base-war-coc-th-7-27](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-war-coc-th-7-27.jpeg)
![base-war-coc-th-7-28](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-war-coc-th-7-28.jpeg)
![base-war-coc-th-7-29](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-war-coc-th-7-29.jpeg)
![base-war-coc-th-7-30](https://assets.jalantikus.com/assets/cache/0/0/userfiles/2015/11/19/base-war-coc-th-7-30.jpeg)
Langganan:
Postingan (Atom)